Selasa, 22 Oktober 2019

Viral, Siswa SMA Nyamar jadi Wanita Cantik, Sampai Berhasil Raup Uang Rp 141 Juta

 

Facebook/Keyla Hanna Izdhar
Foto wanita cantik yang diduga digunakan siswa SMA menipu tetangganya di Merangin, Jambi

Grid.ID - Seorang oknum siswa di Jambi nekat melakukan penipuan kepada pria di media sosial.

Siswa berinisial AN, menipu seorang pria dengan menyamar menjadi wanita cantik.

Melansir dari Suryamalang.com Minggu (20/10/2019), trik penipuannya tersebut ia lakukan di Facebook.

Berkat penyamarannya menjadi wanita cantik itu pula, AN berhasil menipu seorang pria berinisial JY (43).

Parahnya JY ternyata tetangga pelaku sendiri.

Keduanya, sudah menjalin hubungan selama 1 tahun.

Awal mulanya, AN dan JY saling mengenal dan mulai chatting melalui Facebook.

Melansir dari Kompas.com Senin (21/10/2019), trik penipuan dengan menyamar menjadi wanita, menurut AN ia pelajari dari seorang temannya.

“Saya belajar dari teman, dan saya juga belajar sendiri menggunakan aplikasi chat, hingga dia tak pernah curiga dengan saya,” kata AN dikutip dari Kompas.

Selama 1 tahun itu pula lah AN berpura-pura menjadi wanita dengan nama samaran, Keyla Hanna Idhar.

Saat menjadi Keyla, AN berhasil memperdayai korban hingga jatuh cinta kepadanya.

JY yang sudah terpedaya dan bucin setengah mati, tak menaruh curiga sama sekali.

Ia pun merasa tak keberatan saat pertama kali pelaku meminta sejumlah uang kepadanya.

Menurut penuturannya, saat itu AN mengaku meminta uang demi keperluan untuk membayar uang kuliah.

Ia pun menuruti keinginan dan mentransfer uang sejumlah Rp 5 juta.

Setelahnya, karena sang 'pacar' mudah diperdayai, AN terus menerus membujuk JY mentransfer uang dengan berbagai alasan.

Usai menguras uang JY, pelaku tiba-tiba menghilang dan tidak bisa dihubungi.

JY yang baru sadar telah ditipu akhirnya memutuskan untuk melacak kekasih mayanya itu.

Sampai akhirnya, JY mengetahui jika Keyla ternyata seorang laki-laki, ia yang tak terima akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Merangin.

Menurut keterangan polisi, AN berhasil menghimpun uang h

asil menipu JY mencapai Rp 141 juta.

Aksi penipuan tersebut juga sudah berlangsung sejak September 2018 lalu.




AN yang berhasil diamankan polisi, akhirnya mengaku jika uang hasil penipuannya digunakan untuk keperluan pribadinya.

"Saya selama ini tinggal di rumah nenek, ibu nikah lagi di Bungo, kalau ayah, semenjak kecil saya tidak tahu ke mana."

"Uang itu saya gunakan untuk keperluan kami di rumah. Ada juga yang saya gunakan untuk uang sekolah,” ujar AN.

Akibat perbuatannya, AN untuk sementara akan dijerat dengan Pasal KUHP dan terancam hukuman lima tahun penjara.


Sumber : Grid.id

Minggu, 20 Oktober 2019

Viral, Perampok Cium Kening Nenek-nenek Saat Beraksi, Ternyata Sang Nenek Minta Dirampok



TRIBUN-BALI.COM- Kronologi aksi perampok yang tiba-tiba mencium kening seorang nenek saat sedang beraksi, telah terungkap
Perlakuan tak terduga si perampok terhadap seorang nenek ini terekam video CCTV
Dilansir dari Intisari dalam artikel 'Beraksi dengan Todongkan Senjata Api, perampok Ini Justru Lakukan Hal Mengejutkan Ketika Korbannya Ketakutan', insiden perampokan aneh ini terjadi di Timur Laut Brazil
Kronologinya berawal dua perampok menerobos ke sebuah toko obat yang dijalankan oleh pria dan wanita tua.
Dalam rekaman CCTV yang merekam keseluruhan kejadian, perampok itu masuk ke dalam toko tersebut dan menodongkan senjata.
Mereka juga meminta korban berlutut dengan tangan diangkat.
Pemilik toko yang diidentifikasi bernama Samuel Almeida, mengatakan orang-orang memasuki toko dan kemudian mereka meminta uang.
Perampok juga menodongkan pistol dan memberi intruksi pada korban.
Kemudian, seorang nenek-nenek yang tinggal di sebelah toko tiba-tiba mendekatinya, dan mulai mengatakan sesuatu pada perampok itu.
Nenek-nenek itu mengatakan hal yang tak biasa sekaligus mengejutkan
Dia pergi ke pelaku dan mengatakan bahwa dia ingin perampok mengambil uangnya juga.
Pada saat itulah pria dengan pistol itu melakukan sesuatu tak terduga.
Pria dengan pistol itu menepuk pundak nenek itu dan kemudian mencium keningnya, sementara mereka terus melakukan perampokan.
Perampok itu juga mengatakan, "Tidak, Bu, Anda bisa diam, saya tidak ingin uang Anda."
Perampok itu kemudian melarikan diri dari apotek dengan membawa uang rampasan senilai 240 dollar AS (Rp3,3 juta) serta barang-barang lainnya.
Setelah kejadian itu, kini pihak berwenang mencari pelaku yang saat ini masih menjadi buronan.
Perampok Lucuti Baju Kasir Cantik
Di kasus lain, aksi tak biasa juga dilakukan tiga perampok kepada dua kasir cantik minimarket di Medan.
Biasanya, perampokan di minimarket hanya menyekap pegawai toko lalu menggondol uang yang ada di laci kasir.
Namun, ulah kawanan perampok di Medan tak hanya itu.
Mereka tega melucuti baju dua kasir cantik sebelum menggondol uang Rp 20 juta.
Belakangan, setelah ditangkap aparat kepolisian, para pelaku itu mengaku melucuti baju para kasir saat menyekap di sebuah ruangan di belakang.
Tujuannya, supaya dua kasir tersebut tak keluar dari ruangan karena tak mengenakan baju, sehingga kawanan perampok itu bebas beraksi.
Peristiwa perampokan itu memang terjadi sekitar sebulan lalu. Namun, kasir yang menjadi korban hingga saat ini mengaku merasa trauma.
Dua kasir yang jadi korban adalah Rabiatul Adawiyah (24) dan Misna (20).
Seratus hari lebih setelah peristiwa itu, polisi menangkap kawanan perampok, yakni, Dody dan Riki.
Saat merampok, ,ereka menutupi wajahnya dengan helm.
Pelaku lain yang turut ditangkap adalah Robert. Dia berperan memfasilitasi Dody dan Riki melancarkan aksinya.
Aksi perampok di minimarket Medan terekam CCTV. (Tangkapan Layar)
Namun, belakangan Riki diketahui tewas setelah ditembak aparat kepolisian karena melawan.
Sedangkan Dody mendapatkan tembakan di kedua kakinya.
Salah satu korban, Rabiatul mengaku masih trauma mengingat peristiwa itu.
Rabiatul mengatakan, sebelum penyekapan berlangsung, baru saja melahirkan.
"Mereka menyuruh kami buka baju agar kami malu dan tidak berani keluar," sebut Rabiatul, Senin (2/9/2019).
Setelah peristiwa itu, saban melihat orang memakai helm masuk ke minimarket, Rabiatul selalu terbayang acungan senjata tajam para pelaku.
"Lantaran trauma saya akhirnya mengundurkan diri," sambung Rabiatul.
Kronologi
Saat perampokan berlangsung, cuaca di luar minimarket yang berada di seberang Kampus Wilmar, Laut Dendang Percut Sei Tuan, Minggu (28/4/2019), sedang gerimis.
Jalan Kapten Batu Sihombing pun terpantau lengang, tak banyak aktivitas warga yang hilir mudik.
Jam menunjukkan pukul 09.03 WIB, dua pria masuk minimarket tanpa melepas helm, melihat barang-barang di rak.
Misna dan Rabiatul berbagi tugas mengawasi keduanya, tapi justru ditodong senjata tajam calon pembelinya itu.
"Saya dicekik sambil ditodongkan parang daging," ungkap Misna di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Senin (2/9/2019).
Pelaku menyeret Misna hingga krudung yang menutup kepalanya terlepas.
Pikirannya kalut, hidupnya terancam.
"Kebetulan saat mereka mengancam kami, kondisi memang sedang sepi. Belakang perumahan dan depan kampus. Apalagi kondisi saat itu hari gerimis," ujar Misna.
Hari itu seharusnya ada karyawan pria yang ikut bertugas menemani Misna dan Rabiatul, tapi izin karena sakit biduran.
Rabiatul dan Misna tak bisa berbuat banyak karena ditodong seorang pelaku, sementara rekannya menggasak uang di kasir.
Sekitar 10 menit dua pria berlalu membawa uang hasil rampokan, datang seorang pembeli melihat kekacauan di dalam minimarket, tanpa satu pun karyawan.
Dari arah ruang belakangan terdengar teriakan wanita yang tak lain Rabiatul dan Misna yang sebelumnya disekap kedua pelaku.
Pembeli tadi leks memanggil tetangga sekitar dan bersama-sama menolong dua karyawan minimarket yang terkunci di dalam.

Sumber : BaliTribun

Rabu, 16 Oktober 2019

Menua Bersama, Kakek Slamet Bonceng Istrinya Kayuh Gerobak Belasan Kilometer Berkeliling Jualan Bakso

Usia bukanlah halangan bagi pasangan lanjut usia asal Solo, Jawa Tengah, Slamet Parmin Hadiwiyono (78) dan Painem (60).
Meski sudah berusia senja, keduanya tetap berjuang bersama demi memenuhi kebutuhan di tengah kondisi ekonomi yang menghimpit.
Keduanya masih semangat berjualan bakso keliling.
 
Bermodalkan gerobak yang dijalankan dengan sepeda, Slamet memboncengkan Painem sambil menjajakan baksonya.
Kisah kedua sejoli ini rupanya telah menyita perhatian banyak warganet di media sosial Instagram.
Akun @saiff_food mengunggah foto dan video pasangan lansia itu pada 24 September 2019 lalu.
Dilansir dari Tribun Solo, kedua pasangan itu rupanya tinggal di Kenteng Baru RT 02 RW 07, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo bersama cucu mereka, Rifa'i (18).
Slamet dan Painem telah menempati rumah sederhana yang bersekat triplek itu sejak tahun 1993.
Sejak saat itu pula, keduanya memutuskan untuk menua bersama dan menyambung hidup dengan berjualan bakso.
Mereka akan mengayuh sepeda gerobaknya menempuh belasan kilometer untuk berkeliling mencari pelanggan yang telah menantinya.
Di tempat-tempat tertentu, pasutri lansia itu akan berhenti untuk mangkal.
Diantaranya di kawasan SD Kanisius Semanggi II, SD Al-Fajar Semanggi, dan Kantor Majelis Tafsir Alquran (MTA) Semanggi.
"Kami berputar-putar paling jauh di kawasan Alun-Alun Kidul Keraton Solo, Gladag, Balaikota, terkadang sampai Pasar Gedhe," tutur Painem, seperti dikutip dari Tribun Solo.
Menurut pengakuan Painem, ia dan suaminya akan selalu mendatangi titik-titik keramaian untuk berjualan.
Bahkan, bila ada acara, sepasang lansia itu bisa berjualan hingga malam hari.
"Kalau ada keramaian di Pasar Gedhe, terlebih saat ada banyak lampion, bisa pulang jam 11 malam, kadang ya jam 5 sore, kalau jualan di alun-alun biasa jam 10 malam," terang Painem.
Slamet menambahkan, ia dan istrinya tak akan berjualan jauh-jauh bila kondisi kesehatan sedang menurun.
"Kalaupun jualan, gak jauh-jauh jualannya," tutur Slamet.
Sementara untuk dagangannya sendiri, Slamet mengatakan akan membeli bahan-bahan di Pasar Gemblekan, Kecamatan Serengan, Solo.
Adapun, bahan utama yang ia gunakan untuk membuat bakso adalah daging ayam dan sapi yang sudah digiling serta tepung pati.
Setidaknya, Slamet dan Painem harus mengeluarkan uang sebesar Rp 550 ribu setiap harinya untuk membeli bahan-bahan tersebut.
Sementara penghasilan yang mereka dapatkan setiap harinya hanya Rp 600-700 ribu.
"Biasanya kami dapatnya Rp 700 ribu, ya kadang Rp 600 ribu itu pun kalau dagangannya habis," ungkap Slamet.
"Kalau dirata-rata setiap hari dapat laba bersih sekitar Rp 50 ribu," jelas Slamet.
Slamet dan Painem menghargai Rp 1.000 untuk tiap tiga buah bakso ketika berjualan di luar kawasan sekolah.
Sementara di sekolah, Rp 1.000 itu bisa mendapat empat buah bakso.
"Biasanya, kalau di sekolah itu pada beli Rp 2.000 hingga Rp 3.000 saja," ujar Slamet.
Belajar dari orang
Slamet mengaku sbelum berjualan sendiri, dirinya pernah bekerja pada seorang juragan bakso bernama Hartono.
Dari sanalah, ia belajar membuat bakso dan kemudian bisa membuka usahanya sendiri.
Slamet juga mengatakan bahwa juragannya itu pernah mengajaknya untuk berjualan bakso di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Terus dulu itu, juragan mau buka usaha bakso di Sumbawa, saya diajak tapi ndak mau, saya milih disini, buka sendiri," terangnya.
Masa awal-awal berdagang, Slamet berjualan dengan cara dipikul berkeliling Solo mulai pukul 14.00 WIB.
"Itu sekitar tahun 1970-an, dan sempat berhenti jualan dan coba untuk menjadi tukang becak," kenang Slamet.
"Terus baru stabil jualan bakso tahun 1993, dan saat itu istri juga sudah membantu jualan keliling," tambahnya. (Dwi Nur)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul 26 Tahun Kayuh Gerobak Bareng, Pasangan Lansia Penjual Bakso Ini Setiap Hari Boncengan Hingga Belasan Km Demi Menyambung Hidup

Seorang Tukang Becak Ngamuk Dapati Istri Lebih Memilih Bersama Laki-laki Lain

Grid.ID - Baru-baru ini, warganet dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang tukang becak mengamuk di pinggir jalan.

Bukan tanpa alasan, tukang becak tersebuk mengamuk lantaran mendapati sang istri naik mobil bersama pria lain.
Tidak diketahui pasti kapan kejadian ini berlangsung.
Namun, berdasarkan keterangan yang ditulis akun Instagram @nenk_updte, kejadian ini terjadi di Ulee Lheue, Aceh.
Dalam video yang diunggah akun Instagram tersebut, si tukang becak terlihat sangat marah dan kecewa.
Bahkan saking emosionalnya, si tukang becak itu sampai terlihat ngos-ngosan.
"Seorang abang becak memergoki istrinya pergi dengan mobil bersama laki-laki lain."
"Abang becaknya sampai sesak nafas jarena gak kuasa menahan emosi dengan apa yang dilihatnya."
"Sementara sang istri berusaha melerai agar tidak terjadi kekerasan pada laki-laki tersebut," tulis akun Instagram @nenk_update di kolom keterangan.
 
Tukang becak ngamuk dapati istri memilik laki-laki bermobil.'(tangkapan layar Instagram nenk_update)
Kemarahan tukang becak ini muncul lantaran mendapati istrinya sudah berdandan rapi dan hendak pergi.
Dan bukan dengannya, sang istri justru akan pergi besama laki-laki lain menggunakan sebuah mobil berwarna hitam.
Kemarahan pun memuncak, tukang becak ini sampai nekat ingin menyerang pria selingkuhan istrinya itu.
Dalam video tersebut, tampak pria selingkuhan itu beberapa kali mendorong tukang becak untuk menghindari pukulannya.
Namun tindakan tersebut dilerai oleh sang istri.
Sang istri terlihat memegangi sang suami agar tidak melakukan kekerasan kepada pria lain yang menjadi idamannya itu.
Bahkan seperti yang dijelaskan warganet, sang istri juga sempat mengatakan 'Kita juga mau cerai' dalam bahasa daerah.
"Yang nggak tahu bahasa Aceh, jadi ibu-ibu itu bilang 'kita juga mau cerai'," tulis warganet @billy_nikmir_fans di kolom komentar.
Hingga berita ini diterbitkan, Grid.ID masih berusaha menghimpun informasi yang lebih mendetail.
Sementara itu, warganet lain ikut bereaksi melihat video viral ini.
"Kenapa pada ngeliatin sih, kok nggak dibantuin," komentar @aniisshaaa.
"Entah apa yang ada di pikiran istrinya. Hari-hati bu karma itu ada dan buat bapaknya yang sabar ya," komentar @diiankurnia.
"Ya Allah kasihan banget abangnya," komentar @mulya_p_zola.
(*)

Viral Nenek Buta Huruf Ditipu Tetangga, Diajak ke Notaris dan Tanahnya Hanya Dihargai Rp300 Ribu

Kasus sengketa tanah yang dialami Arpah (63) alias Nenek Arpah yang ditipu tetangganya karena buta huruf masih belum menemui titik terang.

Nenek Arpah ditipu tetangganya yang membeli tanahnya hanya seharga Rp300ribu.

Terbaru, laporan Nenek Arpah telah diterima oleh Polresta Depok dan telah ditangani oleh penyidik dari Unit Harta dan Benda (Harda).





Sebelum membuat laporan polisi, pihak Nenek Arpah telah mengajukan gugatan terkait tanah yang menjadi sengketa.

Dikutip dari Tribun Jakarta, gugatan Nenek Arpah pun telah disidangkan.

Bahkan selain telah disidangkan, pihak Pengadilan Negeri (PN) Depok juga telah menyambangi lokasi tanah yang menjadi sengketa di Jalan Ridwan Rais Gang Durian, Beji, Kota Depok.

"Kegiatan ini pemeriksaan setempat memeriksa objek perkara. Setelah pemeriksaan setempat, kesimpulan, baru putusan," ujar Hakim PN Depok Eko Julianto di lokasi sengketa, Jumat (2/8/2019) lalu.

Dijelaskan bahwa sengketa jual beli tanah terjadi pada tahun 2015 silam.

Kala itu Nenek Arpah memiliki tanah seluas 299 meter dan dijual kepada ayah tiri tergugat AKJ (26) seluas 196 meter dan tersisa 103 meter tanah.

Setelah seluruh proses pembayaran tanah seluas 196 meter tersebut selesai, Nenek Arpah diminta untuk kembali menandatangani kertas yang ternyata merupakan sertifikat sisa tanah 103 meter tersebut miliknya yang tak dijual.

Setelah berhasil menipu nenek Arpah, tergugat kemudian menyuruhnya pulang dan memberi uang Rp300 ribu.

"Iya, dia datang ke rumah dan ajak saya kesana (notaris). Sampai disana saya diminta tanda tangan dan saya tanda tangan karena saya mah gak bisa baca. Setelah itu pulangnya saya dikasih uang sebesar Rp 300 ribu sama AKJ," tambahnya.

Nenek Arpah baru sadar telah ditipu setelah didatangi oleh pihak bank yang membahas perihal sertifikat tahan.

Wanita tua tersebut mengakui bahwa dirinya memang tak bisa membaca dan menulis ketika dimintai tanda tangan oleh AKJ.

Saat itu Nenek Aprah mengrira dirinya dimintai tanda tangan karena urusan penjualan tanah seluas 196 meter yang belum selesai.

"Ngga, saya gak tau itu buat apa. Disuruh tandatangan doang yasudah saya tandatangan. Saya kira itu tandatangan urusan tanah seluas 196 meter yang dulu belum selesai," pungkasnya.

Akibat perbuatan AKJ, saat ini Nenek Arpah kehilangan seluruh tanahnya seluas 299 meter dan mencoba mencari keadilan melalui jalur persidangan.

Selain melalui jalur persidangan, pihak Nenek Arpah juga melaporkan perbuatan AKJ ke pihak kepolisian.(*)

Source : TribunJakarta.com

Permak Wajah Supaya Terlihat Lebih Tampan, Andika Eks Kangen Band Keluarkan Uang Ratusan Juta Rupiah

Andika Eks Kangen Band disela menjalani perawatan wajah di Beauty Inc-Sunrise, kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2019).

Musisi dan penyanyi Maesa Andika Setiawan atau Andika dijuluki sebagai Babang Tamvan karena diketahui rajin melakukan perawatan wajah.
Sejauh ini Andika mengaku sudah melakukan empat kali perawatan wajah. Jika dulu berantakan, kini wajah Andika tampak mulus dan tampan.
"Sekarang gue lagi treatmen (wajah) lagi. Treatmennya harus rutin. Biar wajah gue lebih mulus lagi," kata Andika disela perawatan wajah di Beauty Inc-Sunrise, Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2019).
Andika Eks Kangen Band disela menjalani perawatan wajah di Beauty Inc-Sunrise, kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2019).
Pria berusia 33 tahun itu sempat pesimis wajahnya berubah menjadi lebih baik dan tidak akan menjadi tampan walau melakukan perawatan.
Tapi Andika terus diminta untuk menjaga penampilan wajah, apalagi ia bekerja sebagai penyanyi.
"Ternyata hasilnya lumayan bagus. Yang penting nggak jerawatan. Dulu jerawatnya gede-gede dan ngeri," katanya.
Setelah mencoba perawatan wajah, bekas vokalis Kangen Band itu merasa ada perubahan yang lebih baik. Wajahnya mulus dan jerawat berkurang.
"Harus rutin treatmen. Kalau lagi nggak sibuk kerja, ya memang treatmen," ujarnya.
Berapa uang yang dikeluarkan Andika untuk merawat wajah supaya tidak jerawatan?
Andika Eks Kangen Band disela menjalani perawatan wajah di Beauty Inc-Sunrise, kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2019).
Pria yang empat kali gagal mempertahankan pernikahannya itu mengaku merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah.
"Lebih dari Rp 100 juta biar bisa mulus begini. Tapi nggak apa-apa, gue puas," ujar Andika.
Wenny Tan, dokter yang merawat Andika, mengatakan, setelah empat kali perawatan, perubahan tekstur wajah Andika berubah.
"Jerawatnya sudah nggak ada. Tapi harus tetap rutin treatmen biar terjaga," kata Wenny Tan.
Andika diminta rutin melakukan treatmen wajah supaya tidak lagi rusak. "Beberapa tahap lagi supaya mukanya benar-benar bersih tanpa jerawat dan tidak bopeng," ucap Wenny Tan.
Andika bahkan tidak ragu melakukan suntik hingga laser wajah. "Supaya makin kinclong," ujar Wenny Tan.
Sumber : wartakota.tribunnews.com